KARAWANG JABAR, Tribunpost.com – Tanggapan terkait maraknya Baligho Tokoh-tokoh Politik Tanah air yang terpasang di setiap sudut Kota, Khususnya Kota Karawang.
Menurut Gustiawan yang merupakan Salah satu aktifis kepemudaan Kabupaten Karawang, langkah seperti ini dinilainya kurang tepat, yang dilakukan oleh para tokoh Politik Tanah air, karena dengan kondisi sosial, ekonomi masyarakat yang serba sulit karena Pandemi, semestinya para tokoh Politik Nasional tersebut lebih peka, dengan menahan diri dan tidak memamerkan hasrat politik dan golongannya semata.
Selain menunjukkan ketidak pekaan sosialnya terhadap masyarakat lanjut Ketua Organisasi Lembaga Pemerhati Demokrasi dan Kebijakan Publik DEEP (Democracy and Electoral Empowerment Partnership) tersebut, bahwa mereka juga dinilai salah langkah, karena untuk apa mereka memasang baligho, videotron, reklame yang begitu besar, sementara tidak ada narasi positif yang disampaikan oleh figur tersebut.
Lanjutnya lagi, Wlwalaupun Masyarakat faham bahwa mereka itu berhasrat untuk menjadi Penguasa dalam hal ini Presiden/wakil Presiden tapi menurutnya tidak harus repot mereka memasang baligho dengan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, masyarakat juga tahu l bahwa Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan lainnya adalah pejabat Negara dengan semua kapasitasnya masing-masing.
“Seharusnya mereka fokus saja bekerja tunjukkan prestasi dan kepeduliannya kepada Rakyat dan Bangsa Indonesia yang Saat ini Masih dalam ambang kesulitan karena dampak dari Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, maka dengan sendirinya Rakyat yang akan meminta mereka untuk menjadi Pemimpin, bukan sebaliknya,”ungkap Gustiawan.
Hal tersebut, menurutnya para politisi tersebut menunjukkan bahwa mereka ini mengakui ketidakpopulerannya di tengah-tengah Masyarakat, sehingga perlu Booster untuk menaikkan popularitas itu, dan berharap akan berdampak pada naiknya popularitas dan Elektabilitas mereka.
“Kita lihat saja, apa Prestasi Puan sebagai Ketua DPR? Muhaimin Iskandar sebagai Anggota DPR dan juga Airlangga sebagai Salah satu Mentei di jabatan eksekutif, sejauh ini masih jauh dari ekspektasi publik, yang berharap mereka bekerja maksimal untuk kesejahteraan rakyat, Sehingga tidak sedikit nada miring dari Rakyat ketika baligho mereka bertebaran, itu sebagai tanda bahwa Rakyat kecewa dengan kinerjanya,”ujarnya.
Ia pun mengajak para elit untuk berempati dengan kondisi yang ada, tunda dulu hasrat politik yang menggebu-gebu tersebut, nanti ada saatnya 2024 juga masih lama, malu dengan Ormas atau NGO yang dengan segala daya upayanya membantu Masyarakat yang sedang kesulitan, sementara elit politik yang digaji dengan keringat Rakyat malah sibuk dengan pencitraannya masing – masing, yang sebenarnya sangat tidak di butuhkan oleh Rakyat.
“Hari ini Rakyat butuh sandang pangan, butuh makan bukan butuh wajah para pemimpinnya,”tegasnya dengan nada menyindir, yang Ia sampaikan Kamis pagi tadi (12/8/2021) di Salah satu lapak kopi di Karawang.
(Taofik Haryadi)