PROBOLINGGO JATIM, Tribunpost.com — Harga cabai rawit dan cabai merah besar di Kota Probolinggo, kemarin turun masih dikisaran Rp 40 ribu perkilo. Padahal sempat menembus Rp110 ribu perkilo.
Kini Jenis cabai rawit, semakin merosot terjun bebas di harga Rp 10 ribu per kilogram.
Penurunan harga cabai saat pandemi dianggap melegakan. Beberapa jenis cabai lainnya juga turun harga. Pantauan di Pasar Kronong, stok tiap penjual cabai laris manis. Pembeli maupun penjual sama-sama senang.
“Tentu saja senang. Yang beli bisa ambil banyak. Saya pun untung. Dagangan habis,” kata Sanudin (57) penjual bumbu dapur Pasar Kronong asal Mayangan.Rabu ( 24/8/2021 ).
Cabai rawit merah yang dijualnya per hari ini Rp 10 ribu perkilo. Harga ini turun drastis dibanding sebelumnya 40 ribu. Kemudian, cabe merah besar juga turun dari Rp 20.000 per kilo kini terpuruk sampai dikisaran Rp 7.000 per kilogram.
Sementara harga tomat naik menjadi Rp 18.000 perkilo
Menurutnya penurunan harga cabe rawit dikarenakan pasokan dari petani sudah melimpah. Selama ini ia mendapat pasokan dari luar daerah. Kelangkaan pasokan pada waktu lalu membuat harganya melambung.
“Mungkin yang kemarin itu langka. Petani belum panen. Jadi harganya mahal,” katanya.
Penurunan harga cabai juga dikarenakan pasokannya ke pasar tradisional melimpah. Tengkulak terpaksa melempar barang ke pasar karena permintaan masif dari pabrik-pabrik dihentikan sejak beberapa pekan lalu.
Kepala Dinas Kopersasi,UMKM,Perindustrian dan Perdagangan, Fitriawati menyampaikan turunnya harga cabai biasanya lebih dipengaruhi karena banyaknya pasokan dari daerah sentra cabai.
Selama ini, Kota Probolinggo memang lebih berposisi sebagai konsumen. Sehingga harga sangat bergantung dari kondisi pasokan dan panenan di daerah sentra cabai rawit. “Jadi harga memang tergantung pasokan,” jelas Fitri. (Agus)